Latar Belakang
Industri fashion yang selama ini kita nikmati, ternyata menyimpan permasalahan serius di balik gemerlapnya. Produksi pakaian massal atau fast fashion telah menciptakan krisis limbah fesyen yang semakin mengkhawatirkan. Peningkatan konsumsi pakaian yang cepat, penggunaan bahan sintetis yang sulit terurai, dan kurangnya kesadaran akan daur ulang telah menyebabkan penumpukan limbah tekstil di tempat pembuangan akhir. Selain dampak lingkungan, limbah fesyen juga memiliki dampak ekonomi. Industri fesyen menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk mengelola limbah mereka. Limbah fesyen juga dapat mengurangi nilai produk fesyen yang dijual. Di tengah krisis ini, munculah inisiatif menarik dari Soluvia Ecostra. Brand lokal ini tidak hanya menawarkan produk-produk fesyen yang berkualitas dan ramah lingkungan, tetapi juga menjadi pionir dalam menggabungkan teknologi augmented reality (AR) untuk memberikan pengalaman belanja yang unik dan informatif bagi pelanggan.

Soluvia Ecostra termasuk kategori industri kreatif, seni dan budaya tahapan bertumbuh. Soluvia Ecostra hadir sebagai wujud nyata dari integrasi nilai estetika, nilai tradisional, dan teknologi modern. Sejarah Soluvia Ecostra berdiri sejak bulan Mei 2024 dan memulai langkahnya sebagai UMKM dengan mengedepankan kreatifitas pada pengolahan ulang bahan denim bekas yang dikombinasikan dengan kain motif ragam hias dari delapan etnis di Sumatera Utara, kemudian diolah menjadi produk fesyen wanita yang memiliki ciri khas budaya yang kuat, terlihat mewah dan elegan. Nama merk usaha Soluvia Ecostra tentunya memiliki makna yang berarti, yaitu kata “Soluvia” berasal dari kata Solution berarti solusi dan Via berarti jalan atau cara. Jadi, “Soluvia” bisa diartikan sebagai “Jalan Solusi” atau “Solusi yang berkelanjutan”. Sedangkan, “Ecostra” adalah penggabungan kata Eco (ekologi atau lingkungan) dan Wastra (tekstil tradisional atau budaya). Jadi, Soluvia Ecostra menyiratkan usaha yang memberikan solusi yang berkelanjutan di bidang tekstil atau produk berbahan kain yang ramah lingkungan sekaligus melestarikan budaya wastra tradisional Indonesia.
Produk Soluvia Ecostra adalah produk fesyen dan kriya ramah lingkungan yang mencakup outer, blouse, tas, dan sajadah, dibuat dari kain denim bekas dikombinasikan dengan kain perca motif ragam hias delapan etnis Sumatera Utara yang mengusung konsep upcycle fashion, produk ini tidak hanya mengedepankan desain kreatif dan fungsional, tetapi juga mengintegrasikan teknologi Augmented Reality (AR) pada label produk untuk menghadirkan pengalaman interaktif seperti cerita produk, edukasi lingkungan, dan panduan perawatan. Sebagai bagian dari industri kreatif tahap bertumbuh, Soluvia Ecostra berfokus pada inovasi desain berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan nilai dan kesadaran konsumen terhadap gaya hidup ramah lingkungan. Target utama pasar Soluvia Ecostra adalah pria dan wanita Gen Milenial dan Gen z yang mencintai dan peduli terhadap produk lokal yang berkeberlanjutan dan memiliki minat terhadap warisan budaya lokal. Seiring berjalannya waktu, brand ini terus berkembang dan bentuk perkembangan tersebut ditandai dengan hadirnya konsep baru berjudul “Refashioned Soluvia Ecostra : Desain Fashion Kreatif Dengan Dukungan Augmented Reality”, yaitu sebuah pembaruan strategi produk dan identitas visual yang lebih kuat dan pemanfaatan kain katun dan kain denim bekas sebagai bahan dasar serta penggabungan motif batik Jawa sebagai pelengkap elemen etnik yang sebelumnya telah diangkat dari Sumatera Utara.
Brand ini tentunya lebih dari sekadar perubahan material dan desain, Soluvia Ecostra juga melakukan inovasi melalui pemanfaatan teknologi informasi, dengan menghadirkan fitur Augmented Reality (AR) dalam produknya. Teknologi ini memungkinkan konsumen mendapatkan pengalaman interaktif yang mendalam saat menjelajahi produk, seperti melihat penjelasan motif, latar belakang budaya, atau gaya pemakaian langsung melalui perangkat digital. Inovasi ini menjadi langkah strategis dalam menjembatani antara nilai tradisional dan kebutuhan digital era kini.
Pada kondisi usaha saat ini, Soluvia Ecostra telah mendapatkan omset yang memukau dengan produk yang sudah terjual sebanyak 140 pcs sejak tahun 2024, pada kategori produk Outer sebanyak 72 pcs, Blouse 40 pcs, dan Tas 28 pcs baik dengan penjualan terbanyak pada daerah Kecamatan Medan Timur sebesar 52.1% baik penjualan secara offline maupun online. Dalam membangun kehadiran aktif di berbagai kanal pemasaran digital, produk Soluvia Ecostra dapat ditemukan di marketplace populer seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop, serta dipromosikan melalui berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, WhatsApp Business, dan email marketing. Kehadiran di platform-platform ini memungkinkan brand untuk menjangkau audiens yang lebih luas sekaligus membangun hubungan yang erat dengan konsumen melalui pendekatan visual dan naratif yang kuat.
Dalam perjalanannya, Soluvia Ecostra juga telah melakukan berbagai penguatan internal, seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan strategi pemasaran, hingga pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk keseriusan dalam membangun pondasi legal usaha yang kuat. Soluvia Ecostra selalu mengedepankan kreatif, adaptif, dan berbasis nilai demi terus bertransformasi untuk menjadi pelopor fashion lokal yang berdaya saing, berwawasan budaya, dan berbasis teknologi masa kini.
Soluvia Ecostra memiliki struktur organisasi yang kreatif, solid, dan saling bahu membahu yang terdiri atas Kiki Syahrani sebagai CEO, Ayu Sri Ginanti yang merangkap peran sebagai COO dan CFO, serta Monica Rahmadani sebagai CMO. Kolaborasi antar anggota tim menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan visi Soluvia Ecostra sebagai brand fashion yang tidak hanya mengedepankan keindahan desain, tetapi juga memiliki nilai edukatif, sosial, dan lingkungan. Tim Soluvia Ecostra memiliki kompetensi sertifikasi menjahit dari BLK dan LPK, serta kompetensi administrasi keuangan, dan pengelolaan toko online yang diselenggaran shopee.